1. METODE MEMBONGKAR, MEMPERBAIKI, MEMASANG BAN DALAM DAN BAN LUAR BESERTA PENGISIAN ANGIN/GASNYA
ELEMEN KOMPETENSI | KRITERIA UNJUK KERJA |
01 Membongkar, memasang, dan mengganti ban dalam dan ban luar | 1.1 Pembongkaran dan penggantian ban dalam dan ban luar dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pembongkaran dan penggantian. 1.4. Pengetahuan tentang keandalan perusahaan dalam hal perbaikan ban. 1.5. Seluruh kegiatan pembongkaran, pemasangan dan penggantian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. |
02 Memeriksa ban dalam dan ban luar untuk menentukan perbaikan | 2.1 Pemeriksaan ban dalam dan ban luar dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan pada kelengkapan tempat kerja atau kendaraan. 2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2.3 Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeriksaan ban dalam dan ban luar. 2.4 Penilaian ban yang tepat terhadap keseluruhan atau bagian kecil untuk menentukan perbaikan. 2.5 Pengetahuan tentang keandalan perusahaan dalam hal perbaikan ban. 2.6 Seluruh kegiatan pemeriksaan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. |
03 Memperbaiki ban dalam dan ban luar | 3.1 Perbaikan ban dalam dan ban luar dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem. 3.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3.3 Perbaikan atau penggantian ban dalam dan ban luar dilakukan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang telah disetujui, berdasarkan spesifikasi industri dan pabrik. 3.4 Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil perbaikan. 3.5 Seluruh kegiatan perbaikan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. |
| |
1. Pengetahuan dasar : 1.1 Tipe ban dalam atau ban luar dan konstruksinya. 1.2 Prosedur pemeriksaan untuk menentukan kemampuan perbaikan (keseluruhan, sebagian atau tidak dapat diperbaiki). 1.3 Prosedur pembongkaran dan penggantian. 1.4 Prosedur perbaikan ban dalam dan luar. 1.5 Prosedur penanganan secara manual. 1.6 Keandalan perusahaan terhadap perbaikan ban. 1.7 Persyaratan keamanan perlengkapan 1.8 Persyaratan keselamatan diri. 1.9 Peraturan kelaikan jalan berhubungan pada ban dan pelek. 1.10 Peraturan pemerintah yang diterapkan. 1.11 Informasi teknik yang sesuai. 1.12 Kebijakan perusahaan. 2. Penilaian praktek: 2.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik. 2.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan aman. 2.3 Menggunakan prosedur penanganan secara manual. 2.4 Menggunakan prosedur keselamatan diri. 2.5 Membongkar dan mengganti ban dalam dan /atau ban luar. 2.6 Menilai kemampuan perbaikan ban dalam dan ban luar. 2.7 Memperbaiki ban dalam atau luar. |
1. PELEK
Pelek dibentuk sedemikian rupa dengan kuat agar dapat mengatasi keolengan dan kebengkokan. Disamping itu mempunyai bentuk yang memungkinkan ban luar dan ban dalam dapat dipasangkan secara sempurna.
Periksa pelek terhadap keolengan dengan meletakkan roda pada gantungan roda untuk penyetelan jari-jari. Putar roda pelan-pelan, dan bacalah keolengan menggunakan alat dial indicator.
Gambar 1.1 Pemeriksaan dengan Dial Indicator
2. BAN LUAR
Jalur-jalur pada permukaan ban depan mempunyai bentuk yang berlainan dengan jalur-jalur pada permukaan ban belakang.
a. Ban depan : Jalur-jalurnya relatif sempit dengan corak yang sesuai dan tepat untuk melayani pengendalian sepeda motor secara aman. Corak serupa m disebut “Rib patfern”/”corak rusuk”.
b. Ban belakang : Karena roda belakang sebagai penyalur tenaga yang dihasilkan oleh mesin, maka untuk meng-efisiensi-kan tenaga semaksimal mungkin dibentuklah corak dan jalur-jalurnya yang ketat terhadap permukaan jalanan. Corak serupa ini disebut “Blok pattern”/”corak berbungkal” (corak “renggut”).
Periksa ban dari keretakan dan kerusakan pada bagian telapak dan dinding ban.
Adanya paku atau benda-benda lain yang dapat menempel pada telapak ban yang akan mempengaruhi fungsi ban.
Keausan telapak ban dapat diukur dengan mengunakan alat ukur DEPTH GAUGE.
c. Gantilah ban apabila keausan sudah mencapai batas maksimum.
d. Gantilah ban apabila tanda keausan “A” Sudah dicapai oleh kondisi keausan ban. (Untuk ban yang menggunakan tanda keausan “A”).
Periksa ban depan dan belakang terhadap kemiringan dan keolengan.
Ukur kedalaman kembang ban pada bagian tengah ban.
Ganti dengan ban baru apabila kedalaman kembang ban mencapai batas sebagai berikut:
KEDALAMAN MINIMUM KEMBANGAN BAN: 1 mm.
3. BAN DALAM
Di dalam ban dibutuhkan sejumlah udara yang dapat membantu menyerap getaran dan jalanan. Sebagal wadah dan udara itu dipasangkan ban bagian dalam, lengkap dengan klep dengan klep pemasukan udara (pentil).
Terdapat dua jenis ban dalam sepeda motor itu, yaitu :
1. NR (Natural Rubber)
2. Butyl
1. NR (Natural Rubber)
2. Butyl
Butyl bahannya dari senyawa polimer. Bahan ini punya kelebihan dalam penyimpanan angin. Butyl kehilangan 4% tekanan angin selama 12 hari pemakaian, sedangkan NR lebih dari 14%. Kalau untuk pemakaian 28 hari, butyl kehilangan cuma 9%, sedangkan NR 28%.
Ban dalam butyl bahannya lebih ringan 20% dibandingkan NR. Jadi kerja motor lebih ringan, tarikan lebih enteng, bensin lebih irit. Penerimaan tekanan angin butyl lebih merata dibandingakn NR. Hal ini disebabkan bahan dasar natural ruber ngggak bisa berubah/kaku. Jadi kalau ada bagian ban NR yang lebih tipis permukaannya, maka angin yang tersebar tidak merata, kalau butyl tetap merata. Kalau lagi apes bagian yang nggak merata ini kena paku, bisa-bisa langsung meledak, bahaya kan ? Kalau butyl nggak bakalan meledak, anginnya keluar pelan-pelan, soalnya merata pembagian tekanan anginnya.
Cara memilih ban dalam butyl : lihat garis pada sisi ban, standard internasionalnya ban butyl bergaris biru, kalau selain warna biru berarti NR. Gampang kan ?
Makanya kalau mau ganti ban, jangan salah pilih, sekarang ini banyak ban murah yang kualitasnya nggak jelas, terkadang kita terpaksa beli karena di bengkel tersebut cuma ada ban jenis itu, daripada kita harus dorong jauh nyari lagi tukang tambal ban. Kalau bisa sediakan aja ban dalam di bagasi, nggak makan tempat kok. Sediakan ban dalam belakang aja, biasanya roda/ban belakang lebih sering kena paku. Lebih bagus lagi sih sediakan dua-duanya. Atau biar gampang samain aja ukuran ban depan dan belakang.
Ban, piranti yang memegang peranan vital pada sepeda motor. So merawat si bundar ini sudah pasti menjadi ritual wajib bagi pengendara sepedamotor, selain sebagai penghematan, merawat ban dengan benar juga turut menjaga keselamatan pengendara maupun penumpangnya.
Tekanan udara ban yang tak tepat sangat mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas laju sepeda motor. Jangan pernah memakai ban lain kecuali yang ditetapkan oleh pabrikan sepeda motor karena fungsi ban yang sangat vital bagi sepeda motor Anda
1.4. GANGGUAN PADA BAN
Ban bocor
Periksalah apakah pentil ban mengalami kebocoran. Untuk memeriksanya lepaskanlah tutup pentil dan taruhlah air sabun di atas lubang pentil. Bila air sabun membentuk gelembung udara, bisa dipastikan pentil tersebut bocor. Bila bocor keraskanlah pentil tersebut dengan memakai alat pengencang pentil yang ada di tutup pentil. Tetapi bila masih bocor, pentil tersebut rusak dan harus diganti dengan yang baru. Periksalah apakah ban terkena paku atau benda-benda tajam lainnya.
Ban aus secara abnormal
Periksalah apakah tekanan ban sudah benar. Jika telapak atau tread ban telah aus, ban mudah tertusuk dan rusak. Tekanan ban harus disetel supaya sesuai beban pada sepeda motor. Jangan sampai sepeda motor dibebani berlebihan karena dapat menyebabkan ban cepat rusak.
Ban berputar tak teratur
Periksalah apakah ban berputar sudah seimbang dan periksa apakah jari-jari telah dikencangkan secara benar? Tak ada salahnya juga anda mencermati dan memperhatikan hal berikut:
Perhatikan kapasitas muatan sepedamotor Anda meskipun kecepatan sepedamotor juga ambil peranan penting dalam hal ini. Sesuaikan ban dengan kondisi jalan yang dilewati.
Tekanan
Periksa secara rutin tekanan angin (baiknya setiap hari pada saat udara dingin). Samakan tekanan angin antara yang depan dan belakang. Sebab laju sepedamotor yang tidak seimbang berbahaya sekali buat mengendarai dan pengereman.
Jarak tempuh
Periksa jarak tempuh dan sisi luar ban, untuk menjaga keselamatan. Setiap 10.000 km keseimbangan dan kelurusan ban harus dicek. Apalagi bila sering digunakan dengan kecepatan tinggi. Lakukan rotasi diantara kedua ban. Sebaiknya gunakan ban dengan diameter yang ditentukan dari standar sepedamotor Anda.
Selain jarak tempuh, suhu dan cuaca juga mempengaruhi keawetan ban juga. Kondisi jalan yang panas pada musim kemarau menyebabkan usia ban bertambah lebih pendek dibandingkan musim hujan. Selain itu cara mengemudi dari pengendara juga bisa mempengaruhi keawetan ban tersebut. Cara memulai jalan yang mendadak dan pengereman mendadak, berpengaruh besar dengan keawetan ban.
Demi keselamatan, kenyamanan dan keawetan usia ban cobalah selalu menjalankan sepedamotor Anda dengan baik dan benar.
GAS APA YANG TERKANDUNG DALAM PENGISIAN BAN?
Ban yang di isi angin bertekanan tertentu umumnya terdiri dari 21 % gas oksigen dan 78% gas nitrogen. Dimana campuran gas tersebut di dapatkan dari udara sekitar Pompa gas/ angin tersebut, atau gas yang kita hirup sehari-hari.
Partikel-partikel gas Oksigen lebih kecil dibanding gas nitrogen, sehingga gas Oksigen bisa tiga kali lebih cepat merembes keluar Daripada gas Nitrogen, melalui celah-celah halus sambungan ban terhadap pelek maupun mekanik sekat/ valve pada pentil ( ventil ).
Dan untuk Gas Nitrogen saat ini diklaim memiliki tekanan stabilterhadap perubahan suhu kerja Ban, sehingga akan aman untuk kendaraan yang sering dipacu kencang ( Ngebut ) maupun untuk mengangkut beban berat.