Sabtu, 19 Februari 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN PELUMAS

- Pelumas di gunakan sejak 4000 SM di daerah Mesopotamia, dimana daerah tersebut adalah merupakan salah satu pusat peradaban Dunia yang paling awal Sebelum Masehi. Untuk Bantalan Sederhana, yang di buat dari Zat Bitumina..

- Di Mesir/Egyp ; pada tahun 1400 SM, di gunakan pada Roda kereta/ kendaraan perang yang menggunakan pelumas campuran yang berasal dari campuran lemak hewan dan minyak nabati

- Peradapan Yunani - Romawi ; Untuk Roda Gigi, derek dan bantalan bola dan rol

- Di Inggris Abad 18 ( sekitar tahun 1760 M ); ketika Revolusi industri berlangsung selama 80 Tahun, menggunakan minyak nabati ( sawit, zaitun dan kacang tanah ) dan Minyak hewani ( lemak babi, lemak sapi, sperma ikan paus ) dan pelumas padat/ semi ( grafit, talk, gemuk dari soda dan minyak hewani ditambah kapur )

- Di Canada, Rusia, dan Romania pada tahun 1852 abad 19, Pelumas sudah menggunakan minyak bumi.

- Di Indonesia ; Awal produksi sudah menggunakan Minyak Bumi.

- Abad 20  ;  Peningkatan mutu pelumas di gunakan untuk kebutuhan perkembangan Motor Bakar/ sepeda Motor salah satunya ( Otomotif )

- Tahun 1905 ; Di dirikannya SAE ( Society of Engineers ) di New York

-T ahun 1920 ditingkatkannya Produksi base oil untuk pelumas mutu tinggi dengan destilasi Vakum, dan terbentuknya Komisi Standart Pelumas SAE

- Tahun 1923 ; SAE sudah mengklasifikasikan pelumas motor bakar menurut Viskositas, dan ada aturan untuk penggantian Pelumas dilakukan setiap 800-1000 mil.

- Tahun 1930 ; Pelumas sudah menggunakan bahan Aditif untuk pengembangan pelumas modern ( deterjen, temperatur ekstrim, tekanan dan anti lumpur ).

- Tahun 1950 ; Multigrade oils. Penerbangan dengan motor turboprop yang pertama, Vickers- Viscount.

- Tahun 1972 ; Mulai dikenalkan minyak pelumas sintetis di pasaran.

Rabu, 16 Februari 2011

POST TEST TEKNIK SEPEDA MOTOR

POST – TES TEKNIK SEPEDA MOTOR
TEORI  TROUBLE  SHOOTING.
WAKTU : 60 Menit.

I.  Pilihlah  jawaban yang paling benar !

1.      Kemungkinan penyebab tekanan minyak pelumas tidak normal adalah :
  1. Kapasitas oli lebih dari yang ditentukan.
  2. Kapasitas oli berkurang sedikit.
  3. Saringan oli tersumbat.
2.  Sepeda motor 4 tak bila terlihat asap putih berlebihan pada pembuangan sisa gas bekas kemungkinan  penyebabnya adalah :
a.       Campuran miskin.
b.      Sil kelep aus atau rusak.
c.       Campuran kaya.
3. Sepeda motor hidup lalu jalan beberapa Km mati mesinnya tapi ditunggu beberapa saat dihidupkan kembali normal. Kejadian ini berulang - ulang , kemungkinan penyebabnya adalah :
a.       Kompresi lemah.
b.      Sistem bahan bakar tidak bekerja baik.
c.       Sistem pengapian mati.
4.      Kecepatan sepeda motor tidak bertambah tapi Rpm mesin bertambah . kemungkinan penyebabnya adalah.:
  1. Penyetelan timing kurang tepat.
  2. Penyetelan kopeling tidak tepat.
  3. Penyetelan kelep terlalu renggang.
5.      Sepeda motor dapat masuk gigi tapi tidak dapat dipindah kegigi berikutnya kemungkinan penyebabnya adalah :
  1. Garpu pemindah gigi bengkok.
  2. Penyetelan kopeling tidak tepat.
  3. Gigi transmisi aus.
6.      Pengendalian sepeda motor terasa berat penyebab kemungkinan adalah :
  1. Tekanan angin ban standar.
  2. Lakher roda aus.
  3. Mur steering handle terlalu kencang.
7.      Astrea supra pengapian pada busi tidak ada , kemungkinan penyebabnya adalah :
  1. Kabel hijau pada kunci kontak putus.
  2. Kabel hitam strip putih putus.
  3. Kabel hitam strip merah putus.
8.      Sepeda motor hidup tapi Rpm tinggi berebet kemungkinan penyebabnya adalah :
  1. Saringan bensin tidak ada.
  2. Saluran udara tersumbat atau kotor.
  3. Setelan angin karburator.

9.      Sepeda motor pengisian battery tidak berfungsi kemungkinan penyebabnya  adalah :
  1. Kabel kuning putus.
  2. Cair battery berada dibatas lower.
  3. Rectifier regulator rusak.
10.  Rem disk brake sepeda motor tidak bekerja normal kemungkinan penyebabnya  adalah :
  1. Pad tipis.
  2. Minyak rem berada pada batas lower.
  3. Terdapat angin palsu.


II. Isilah soal - soal dibawah ini dengan tepat dan benar.

1.      Sebutkan 3 (tiga) pokok prinsip utama pemeriksaan bila mesin mati !
  1. ……………………
  2. ……………………
  3. ……………………
2. Peralatan khusus apa saja yang harus dipersiapkan mekanik AHASS untuk mengerjakan bila mesin sukar dihidupkan.? (selain kunci kunci).
-          …………………………………………..
-          …………………………………………..
-          …………………………………………..
-          …………………………………………..
3.   Bagaimana anda mengetahui  kalau  tekanan oli mesin sepeda motor tidak bekerja dengan sempurna.? Jelaskan dengan singkat.
-          …………………………………………………………………………..
4.      Tuliskan nama komponen dan warna kabel pada nomer urut gambar rangkaian Sistem Pengapian CDI-DC dibawah ini.?
 

                  A.                                                                 KE - BEBAN .     



               1.                            4.                             5.                       6.
                                                              C.                                                                                                                                                         
                                                                                                                                            
                                                                                                                                            7.
                                                                                                                                        

              B.                 3.                   2.                     
            
                                                                                                F.            G.    
                                                                        E.
                                           D.               


1.      BATTERY / ACCU.                   A.  …………………………..
2.      ……………………….                B.  …………………………..
3.      ……………………….                C.  …………………………..
4.      ……………………….                D.  …………………………..
5.      ……………………….                E.   …………………………..
6.      ……………………….                F.   ………………………….. 
7.      ……………………….                G.   Ground / Massa.

5.      Sepeda motor tiger 2000 mesin hidup tapi kopelingnya selip gejala ini dapat anda ketahui atau bukti dari apanya.? Jawaban jelas dan singkat.
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..



SELAMAT  MENGERJAKAN.




















PEMBELAJARAN PENGAYAAN DALAM KTSP PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

I.  PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang

Dalam kegiatan pembelajaran tidak jarang dijumpai adanya peserta didik yang lebih cepat dalam mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan penguasaan materi pelajaran yang telah ditentukan. Peserta didik kelompok ini tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran maupun mengerjakan tugas-tugas atau latihan dan menyelesaikan soal-soal ulangan sebagai indikator penguasaan kompetensi. Peserta didik  yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan. Untuk keperluan pemberian pembelajaran pengayaan  perlu dipilih strategi dan langkah-langkah yang tepat setelah terlebih dahulu dilakukan  identifikasi terhadap potensi lebih yang dimiliki peserta didik.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, sekolah perlu menyusun rencana sistematis pemberian pembelajaran pengayaan untuk membantu perkembangan potensi peserta didik secara optimal.


B.       Tujuan 

Panduan pembelajaran pengayaan ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman mengenai pengayaan dan membantu guru mengembangkan pembelajaran pengayaan


C.       Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan ini, menyajikan latar belakang dan tujuan penyusunan panduan pembelajaran pengayaan, hakikat pembelajaran pengayaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pengayaan.


II.   PEMBELAJARAN PENGAYAAN


A.  Pembelajaran Menurut Standar Nasional Pendidikan

Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menetapkan 8 standar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar dimaksud meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ditetapkan dalam standar isi dan standar kompetensi lulusan. Standar  isi (SI) memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi lulusan (SKL) berisikan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada setiap  satuan pendidikan. Sementara berkenaan dengan materi yang harus dipelajari, disajikan dalam silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan oleh guru. Menurut pasal 6 PP. 19 Th. 2005,  terdapat 5 kelompok mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus. Kelima kelompok mata pelajaran tersebut meliputi: agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi; estetika; jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang dijumpai adanya peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreativitas, partisipasi, kemandirian, minat, bakat, keterampilan fisik, dsb. Untuk mengantisipasi  potensi lebih yang dimiliki peserta didik tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.


B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan

Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat  melakukannya.

Untuk memahami pengertian program pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku berdasar Permendiknas  22, 23, dan 24 Tahun 2006 pada dasarnya menganut sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem pembelajaran tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan dan melayani perbedaan individual peserta didik.  Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik tersebut dipandang telah mencapai ketuntasan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan.

Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan kompetensi tertentu. Penilaian akhir program ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi (tingkat penguasaan) minimal atau ketuntasan belajar seperti yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.

Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan  kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru  bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.






C.  Jenis Pembelajaran Pengayaan

Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan, yaitu:

1.              Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, dsb, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.

2.              Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.

3.              Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan  pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.

Pemecahan masalah ditandai dengan:
a.   Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
b.   Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c.   Penggunaan berbagai sumber;
d.   Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e.   Analisis data;
f.    Penyimpulan hasil investigasi.

Sekolah tertentu, khususnya yang memiliki peserta didik lebih cepat belajar dibanding sekolah-sekolah pada umumnya, dapat menaikkan tuntutan kompetensi melebihi standari isi. Misalnya sekolah-sekolah yang menginginkan memiliki keunggulan khusus.



III.  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGAYAAN


Pemberian pembelajaran pengayaan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan lebih, baik dalam kecepatan maupun kualitas belajarnya. Agar pemberian pengayaan tepat sasaran maka perlu ditempuh langkah-langkah sistematis, yaitu pertama mengidentifikasi kelebihan kemampuan  peserta didik, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.


A.    Identifikasi Kelebihan Kemampuan Belajar

1.    Tujuan

Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi:

a.       Belajar lebih cepat.
       Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar tinggi ditandai dengan cepatnya penguasaan kompetensi (SK/KD) mata pelajaran tertentu.

b.       Menyimpan informasi lebih mudah
       Peserta didik yang memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih mudah, akan memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.

c.        Keingintahuan yang tinggi
       Banyak bertanya dan menyelidiki merupakan tanda bahwa seorang peserta didik memiliki hasrat ingin tahu yang tinggi.

d.       Berpikir mandiri.
       Peserta didik dengan kemampuan berpikir mandiri umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.

e.       Superior dalam berpikir abstrak.
       Peserta didik yang superior dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan pemecahan masalah.

f.         Memiliki banyak minat.
       Mudah termotivasi untuk meminati masalah baru dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan.


2.    Teknik

Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui : tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb.

a.       Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan peserta didik. Dari tes ini dapat diketahui tingkat kemampuan spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal, verbal, logik/matematik, kinestetik, naturalistik, dsb.

b.       Tes inventori
       Tes inventori digunakan untuk menemukan dan mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan belajar, dsb.

c.        Wawancara
       Wanwancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai program pengayaan yang diminati peserta didik.

d.       Pengamatan (observasi)
       Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan untuk peserta didik.   


B.  Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:

1.    Belajar Kelompok
       Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.

2.    Belajar mandiri.
       Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.

3.    Pembelajaran berbasis tema.
       Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

4.    Pemadatan kurikulum.
       Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.




Perlu dijelaskan bahwa panduan penyelenggaraan pembelajaran pengayaan ini terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jam-jam pelajaran sekolah biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah dapat juga memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, misalnya untuk bidang sains. Pembelajaran seperti ini diselenggarakan untuk membantu peserta didik mempersiapkan diri mengikuti kompetisi tingkat nasional maupun internasional seperti olimpiade internasional fisika, kimia dan biologi.

Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran,  kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

Menurut Mitos Manusia hanya menggunakan 10% kapasitas otaknya?

Manusia Hanya Memakai 10 % dari kapasitas otaknya
 

Otak membantu manusia berfikir, menciptakan, dan berimajinasi dengan kata lain untuk berfikir dan berkarya.
Dan banyak orang yang percaya kita hanya menggunakan 10% kemampuan otak. Bahkan, ada beberapa mengklaim orang-orang dengan persepsi extrasensory perception (ESP)  yang hanya beberapa bisa menggunakan sedikit lebih banyak dari orang lain.

Dan bisa dibayangkan apa yang akan  kita lakukan dengan 90% sisa kemampuan otak kita. Dan untuk penggunaan otak 10% itu hanya sebuah mitos yang berkembang di masyarakat sekarang ini.Dan pada kenyataan sebenarnya , semua orang menggunakan otak mereka.

Menurut Profesor psikologi Simon Fraser , dari University Barry Beyerstein yang bertahun-tahun mempelajari dan meneliti mitos ini, peneliti menggunakan teknik riset pencitraan otak, seperti pindai Tomography Emisi Positron (TOP) dan Fungsional Magnetic Resonance Imaging (FMRI), menemukan pindai otak jelas menunjukkan seluruh otak digunakan. Jadi intinya kita menggunakan dan memakai 100 % seluruh kemampuan otak untuk membantu belajar, berfikir dan dan mengatur keseimbangan organ tubuh untuk beraktivitas.

MODUL PERAWATAN RUTIN SEPEDA MOTOR

DAFTAR ISI

                                                                                                            Halaman

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I.                   PENDAHULUAN…………………………………………………..1
II.                MATERI PEMBELAJARAN……………………………………….4
1.      CARA Merawat Busi (sparkplug)…………………………….4
2.      Perawatan Saringan Udara……………………………………….5
3.      Pemeriksaan Karburator…………………………………………..6
4.      Penyetelan Handle Gas ……………………………………………7
5.      Pemeriksaan Oli Transmisi…………………………………………8
6.      Pemeriksaan dan Penambahan Oli Samping……………………….10
7.      Perawatan Rem Depan………………………………………………10
8.      Peny6etelan Rem belakang ………………………………………….11
9.      Perawatan Roda………………………………………………………12
10.  Perawatan Rantai……………………………………………………...13
11.  Perawatan Baterai…………………………………………………….14
12.  Perawatan Sekering…………………………………………………...15
13.  Perawatan Sistem Kemudi Garpu……………………………….15
14.  Perawatan Saklar dan Lampu Sinyal…………………………………16
III.             PENUTUP…………………………………………………………………..18

       DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….22



BAB I.

PENDAHULUAN


Sepeda motor merupakan kendaraan roda dua yang membutuhkan perawatan agar kondisinya tetap dalam keadaan baik. Agar kondisinya tetap baik dibutuhkan perawatan secara rutin pada komponen-komponennya.

Dalam modul ini akan dibahas mengenai perawatan komponen-komponen sepeda motor tersebut, dengan harapan setelah selesai mempelajari modul ini siswa dapat merawat sepeda motor sendiri sehingga dapat menghemat biaya perawatan. Ada pun tujuan lengkapnya tertuang dalam indikator hasil pembelajaran.


Indikator Hasil Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum :
Siswa dapat melakukan perawatan rutin pada sepeda motor dan motor kecil.

Tujuan Pembelajaran Khusus :
1.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan/penyetelan busi
2.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan/membersihkan saringan udara
3.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan/penyetelan karburator
4.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan, membersihkan dan pelumasan serta penyetelan handle gas
5.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan, pengukuran kapasitas, penggantian oli transmisi
6.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan dan pengisian oli samping
7.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan, penyetelan, fungsi sinyal,  penambahan minyak rem, penggantian kampas rem depan pada sepeda motor.
8.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan, penyetelan fungsi gerak, panggantian kampas, keausan sepatu dan pelumasan rem belakang sepeda motor
9.      Siswa dapat melakukan pemeriksaan kondisi fisik velg, tekanan ban, penyetelan rem roda belakang, sepeda motor
10.  Siswa dapat melakukan pemeriksaan, penyetelan, pembersihan dan pelumasan rantai roda sepeda motor
11.  Siswa dapat melakukan pemeriksaan baterai, penambahan air baterai dan bahaya-bahayanya air baterai serta penyimpanannya
12.  Siswa dapat melakukan pemeriksaan dan penggantian sikring sesuai kapasitas yang digunakan
13.  Siswa dapat memeriksa dan menyetel kemudi
14.  Siswa dapat melakukan pemeriksaan dan penyetelan garpu depan sepeda motor
15.  Siswa dapat melakukan pemeriksaan dan perbaikan saklar-saklar pada batang kemudi sepeda motor
16.  Siswa dapat melakukan pemeriksaan dan penyetelan sinyal-sinyal lampu besar, dekat, jauh, dan belakang pada sepeda motor.



BAB II
MATERI PEMBELAJARAN


1.    Cara Merawat Busi (sparkplug)
 
Lepaskan kabel busi
Ø  Buka busi dengan kunci busi yang tepat
Ø  Bersihkan busi dengan sikat baja,
Ø  Lalu diamplas dengan amplas no : 0 (amplas yang paling halus)
Ø 
 
Ukur celah elektroda dengan feeler gauge
Ø  Jarak kerenggangan yang dianjurkan untuk sepeda motor : 0,6 – 0,8 mm.
Ø  Hubungkan kembali kabel busi untuk memeriksa loncatan bunga api busi, busi ditempelkan pada mesin, hidupkan kontak kemudian injak pedal atau stater berulang – ulang, Keluaran api, bila biru        busi baik
Ø 
 
Keluaran api sedikit dan merah         
Ø  Busi lemah dan harus diganti
Ø 
 
Pasang kembali busi dengan tanpa kunci busi tersebih dahulu kemudian setelah terpasang dengan benar baru dikeraskan dengan kunci busi







2.    Perawatan Saringan Udara
 










1.      Membuka kotak saringan udara dengan cara melepas baut dengan obeng (-) (+) putaran jarum jam/lawan arah jarum jam
 
 













2.      Lepas perlahan-lahan elemen, bersihkan dengan minyak 2T kemudian peras hingga bersih kemudian rendam dalam minyak 2T selanjutnya peras kebihan minyak hingga agak basah. Awas oli yang dituangkan tidak boleh sampai menetes atau berlebihan.
3.      Pasang kembali elemen pada kotak tersebut seperti semula, pasang tutup kotak dan dibaut lagi sesuai dengan kedudukannya
Perhatian : Hindari menghidupkan mesin bila saringan udara tidak terpasang.

3.    Pemeriksaan Karburator
Fungsinya :
1.      Mencampur bahan bakar bensin dan udara dengan perbandingan tertentu
2.      Mengabutkan bensin supaya mudah terbakar

Jadi karburator pada sepeda motor adalah alat yang memberi performa kerja mesin, supaya stabil. Bila ada kelainan akan menimbulkan menurunnya performa mesin, maka perawatan kecil pada penyetelan sekrup mengatur udara harus setepat mungkin.

Cara Penyetelan Campuran dan Idle

 










PENYETELAN SEKRUP UDARA
Putar sekrup udara searah jarum jam sampai duduk dengan ringan kemudian putar balik sesuai spesifikasi yang diberikan.
PEMBUKAAN SEKRUP UDARA : 1 ½ putaran keluar.
PERHATIAN
Jika sekrup udara dikencangkan dengan erat terhadap kedudukannya, akan terjadi kerusakan pada dudukan sekrup udara.
 
 




Panaskan mesin sampai suhu operasi normal.
Pasang tachnometer.
Setel putaran stationer dengan sekrup penahan skep.

PUTARAN STATIONER :1.400 +_ 100 rpm.
Putar sekrup masuk atau keluar untuk memperoleh putaran mesin tertinggi yang rata.
Setel kembali putaran stationer sesuai spesifikasi dengan memutar sekrup penahan skep.

4.      Penyetelan Handle (Kabel Gas)
Penyetelan kabel gas sangat diperlukan karena gas itulah yang mengatur jalannya kendaraan. Dengan penyetelan secara tpat akan diperoleh kenyamanan bagi pengendara sepeda motor.

Cara Penyetelan Handle Gas :

 







Penyetelan jarak bebas
 
Penyetelan kabel gas
 
 


a)      Handel gas dalam keadaan tertutup, longgarkan mur pengunci, diperiksa kelancaran gas, lumasi kabel dan kawat gas dengan oli transmisi
b)      Penyetelan gas dengan memberikan gerak bebas : dengan cara putar mur pengatur hingga didapat gerak bebas yang dianjurkan. Gerak bebas standar gas : 3 – 7 mm.
c)      Keraskan kembali mur pengunci setelah dapat gerak bebas yang dianjurkan.

5.    Pemeriksaan Oli Transmisi
Perhatikan penggunaan dan perawatan minyak pelumas pada awal 500 km pertama, 2000 km I, selanjutnya setiap 2000 km. Jika terjadi masalah dalam masa pemakaian awal konsultasikan/ dilakukan penyetelan

Cara Pemecahan Oli Transmisi

Ø  Letakkan sepeda motor dengan standar tengah
Ø  Hidupkan mesin ± 3 menit
Ø  Matikan mesin
Ø  Buka baut pengukur, kemudian masukkan kembali tanpa memutar ukuran dan cabut sambil melihat batas permukaan minyak/oli pada skala batas pengukuran, apabila kurang harus ditambahkan.
Ø  Oleskan minyak pada jari tangan. Jika minyak masih lengket atau kental berarti minyak masih bagus, tetapi apabila minyak encer atau tidak lengket maka minyak harus diganti

 
 














Penggantian Minyak Pelumas
-       Panaskan mesin selama ± 3 menit
-       Buka baut pengeluaran minyak pelumas yang berada di samping kiri bak mesin. Buka juga tutup pengisian minyak pelumas, keluarkan minyak pelumas sampai kosong
-       Pasang baut pengeluaran minyak pelumas
-       Isi kembali dengan minyak pelumas/oli transmisi yang baru
 
 














6.    Pemeriksaan dan Penambahan Oli Samping Untuk Motor 2T
Perhatikan penggunaan minyak oli samping sesuai dengan petunjuk (oli smokeless) sesuai kapasitas.

Cara Pemeriksaan Oli Samping

Lihat lampu indikator penunjuk oli samping pada spedometer, jika lampu indikator menyala maka segera isi/tambahkan oli samping

7.      Penyetelan Rem Depan
Fungsi rem adalah untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan sepeda motor
Pemeriksaan Rem Depan



Ø Jarak bebas tuas rem besarnya 20 – 30 mm
Ø Apabila jarak bebas sudah tak sesuai dengan aturan yang berlaku maka diperlukan penyetelan/menambah jarak bebas dengan cara memutar mur penyetel rem depan


Ø  Tambahkan minyak rem apabila minyak rem sudah ada pada garis minimal. Usahakan penambahan minyak rem sesuai dengan yang dianjurkan (DOT 3. DOT4 atau DOT 5)

8.    Penyetelan Rem Belakang
Fungsi rem belakang untuk mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikannya.
Penyetelan Rem Belakang
Ø  Letakkan sepeda motor pada standar tengah
Ø  Ukur jarak main bebas pada pedal rem antara 20 – 30 mm
Ø  Apabila jarak main bebas tidak sesuai lagi maka diperlukan penyetelan
Ø  Cobalah rem beberapa kali dan kemudian periksa kebebasan berputar roda belakang setelah pedal dilepaskan
Ø  Menunjukkan kondisi normal pada kanvas di mana garis pada as chamrem harus berada di antara skala yang tertera pada parel torus rem pada saat pengereman., bila garis pada as cham di luar skala maka kanvas rem harus diganti

9.    Perawatan Roda dan Ban
a.    Periksa kondisi fisik velg dan kondisi bantalan roda dengan menggoyang roda ke kiri dan ke kanan. Apabila ada kelonggaran bantalan roda diganti

           

b.          Periksa tekanan angin ban



Ø  Periksa tekanan udara pada ban depan dan belakang sebelum sepeda motor dipakai.
Ø  Tambahlah tekanan udara pada ban bila diperlukan.
                   Tekanan udara ban yang benar adalah :
                           Ban Depan      ;24 – 26 psi
                           Ban Belakang :28 – 32 psi

10.  Perawatan Rantai
Rantai sepeda motor adalah alat yang berguna untuk memindahkan tenaga yang keluar dari mesin ke roda belakang.

Pemeriksaan Rantai


                 
       Cara memeriksa rantai roda
Ø  Mesin dalam keadaan mati
Ø  Letak sepeda motor pada standar tengah
Ø  Buka tutup pemeriksaan rantai
Ø  Gerakkan rantai roda ke atas dan ke bawah dengan tangan
Ø  Putar roda belakang dan hentikan, periksa kerenggangan rantai, ulangi beberapa kali, kerenggangan rantai harus tetap, bila jarak kerenggangan antara 15 – 25 mm berarti rantai dalam keadaan baik tetapi bila ada beberapa sambungan yang bengkok atau tertekuk dan kerenggangan rantai tidak sesuai aturan maka rantai harus diberi minyak pelumas dan diadakan penyetelan.

11.  Perawatan Baterai Sepeda Motor
Hindari tetesan cairan baterai pada rantai, lengan ayun dan anggota tubuh.
Pemeriksaan Baterai
 

Elektrolit baterai dapat diperiksa dengan cara :
Ø  Letakkan sepeda motor pada standar tengah
Ø  Buka mur temmpat baterai
Ø  Lepaskan tutup baterai
Ø  Lepaskan terminal negatif
Ø  Lepaskan terminal positif
Ø  Tarik ke atas kotak batari, kemudian lepaskan baterai
Ø  Periksa elektrolit baterai, elektrolit tersebut harus selalu pada garis upper
Ø  Apabila elektrolit baterai di bawah garis lower, tambahlah air suling (destilasi) hingga mencapai garis upper


12.  Perawatan Sekering
Fungsi sekering adalah memutus seluruh sistem ketika terjadi hubungan pendek/konsleting pada sistem kelistrikan

Pemeriksaan Sekering


                 

1.    Putar kunci kontak ke posisi off
2.    Lepaskan rumah sekering dari sabuk pengikat baterai
Buka rumah sekering dan keluarkan sekeringnya apabila sekering putus maka gantikan dengan yang baru

13.  Perawatan Sistem Kemudi dan Garpu
Periksa kondisi kemudi secara periodik, untuk mengetehui bantalan kemudi kendur atau aus yang dapat mengakibatkan bahaya.

Pemeriksaan Sistem Kemudi dan Garpu
1.    Letakkan balok kayu di bawah mesin sehingga roda depan terangkat
2.    Belokkan batang kemudi ke kiri dan ke kanan secara perlahan-lahan atau sambil merasakan pergerakannya, apakah lancar atau tidak.
3.    Apabila kemudi terlalu rinan atau terlalu berat, putar mur pengikatnya sampai mencapai ketepatannya
Apabila masih terasa berat atau terlau ringan, berarti sistem kemudi mengalami gangguan.

      

14.  Perawatan Saklar dan Lampu Sinyal
Fungsi saklar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan sistem arus listrik pada sepeda motor
Pemeriksaan Saklar dan Lampu Tanda

1.      mesin sepeda motor dinyalakan
2.      saklar lampu depan dan belakang dinyalakan, apabila lampu depan dan belakang menyala, saklar dalam kondisi baik, tetapi apabila tidak menyala harus diperbaiki.
3.      Kontak dalam kondisi “on”
4.      Tombol stater ditekan, jika mesin hidup, saklar dalam keadaan baik, tetapi apabila tidak menyala, maka harus diperbaiki
5.      Kontak dalam posisi “on” atau mesin dalam keadaan hidup.
6.      Lampu dim akan menyala ketika saklar lampu digeser ke posisi            atau lampu jarak dekat akan menyala ketika saklar digeser ke posisi
7.      Jika lampu tidak menyala maka harus diperbaiki
8.      Mesin dalam keadaan hidup
9.      Lampu sein kiri akan menyala apabila saklar digeser ke posisi “L” dan lampu sein kanan akan menyala bila saklar digeser ke posisi “R”, tetapi apabila salah satu lampu sein tidak menyala atau berkedip maka harus diperbaiki
10.  Saklar dalam keadaan “ON”
11.  Bila saklar klakson ditekan maka klakson harus berbunyi apabila tidak berbunyi harus diperbaiki.

BAB III

PENUTUP

A.  Evaluasi
Soal :
1.    Sebutkan cara membersihkan busi sepeda motor.
2.    Sebutkanlah cara membersihkan saringan udara pada sepeda motor
3.    Sebutkanlah cara membersihkan karburator pada sepeda motor.
4.    Sebutkanlah cara membersihkan handle gas pada sepeda motor.
5.    Sebutkanlah cara membersihkan oli samping pada sepeda motor.
6.    Bagaimana cara memeriksa rem depan dan belakang pada sepeda motor.
7.    Sebutkanlah cara memeriksa rantai roda pada sepeda motor.
8.    Sebutkanlah cara memeriksa air aki pada sepeda motor.

Sesudah anak dapat menyelesaikan semua tahapan perawatan rutin sepeda motor, maka seluruh siswa diberikan tugas perawatan sepeda motor secara menyeluruh yang meliputi :
1.        Memeriksa busi sepeda motor
2.        Membersihkan saringan udara sepeda motor
3.        Perawatan kecil karburator sepeda motor
4.        Pemeriksaan fungsi dan kelancaran Handle gas
5.        Pemeriksaan oli transmisi
6.        Pemeriksaan oli samping
7.        Pemeriksaan rem cakram
8.        Pemeriksaan rem belakang
9.        Pemeriksaan kondisi, Velq, tekanan udara dan keadaan telapak ban
10.    Perawatan rantai sepeda motor
11.    Pemeriksaan air aki
12.    Perawatan Sekering
13.    Pemeriksaan sistem kemudi
14.    Pemeriksaan saklar sepeda motor

Alat-alat yang diperlukan
1.    Kunci pas (1 set)
2.    Kunci ring (1 set)
3.    Kunci busi
4.    Tang
5.    Obeng
6.    Tes perkakas
7.    Lap
8.    Ember kecil

Busi
1.    b. (0,6-0,7 mm)
2.    melakukan kegiatan cara membersihkan busi
Saringan Udara
1.    a
2.    melakukan kegiatan pembersihan saringan udara
Karburator
1.    a
2.    Melakukan kegiatan perawatan karburator
Handle Gas
1.    a
2.    Melakukan kegiatan perawatan Handle Gas pada sepeda motor
Oktormisi
1.    b
2.    Melakukan kegiatan perawatan Oktormisi pada sepeda motor
Oli Samping
1.    c
2.    Melakukan kegiatan perawatan Oli Samping pada sepeda motor
Rem Depan
1.    a
2.    Melakukan kegiatan perawatan Rem depan pada sepeda motor
Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, Depnaker, 1999/2000
Kumpulan materi Pelatihan Keterampilan Otomotif Jakarta


PT. Astra Honda Motor 2003. Pedoman Pemilik

Sepeda Motor.  Jakarta

Buku Petunjuk Pemilik Yamaha F12